Inilah Bahaya dan Dampak Negatif Narkoba

Inilah Bahaya dan Dampak Negatif Narkoba

Inilah Bahaya dan Dampak Negatif Narkoba – Narkoba adalah narkotika dan obat-obatan yang bersifat adiktif serta dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental pada penggunanya jikalau disalahgunakan.

Obat-obatan berikut miliki senyawa dan peruntukannya masing-masing. Maka dari itu, obat-obatan tidak boleh digunakan secara teledor tanpa pengawasan dokter.

Jika disalahgunakan, bukan hanya kecanduan, nyawa dari penggunanya https://klinikkamboja.com/ pun dapat terancam.

Simak artikel berikut ini untuk penjelasan lebih lanjut tentang dampak narkoba dan hubungannya dengan kesehatan mental.

Inilah Bahaya dan Dampak Negatif Narkoba

Berikut adalah sejumlah dampak negatif dan bahaya dari narkoba.

1. Melemahkan Sistem Imun

Ternyata, narkoba dapat melemahkan imun lo,Sahabat MIKA!

Hal ini pun diungkapkan dalam penelitian yang dimuat Clinical Microbiology Reviews. Pada jurnal tersebut, disebut bahwa penyalahgunaan narkoba, layaknya opium, kokain, dan ganja, dapat mempengaruhi proses imun baik secara segera maupun tidak langsung.

Ketika proses imun tubuh melemah, tubuh pun jadi lebih gampang terserang berbagai infeksi penyakit.

2. Rentan Terkena AIDS

Masih terjalin dengan lemahnya proses imun setelah tubuh bergantung pada narkoba, tubuh pengguna juga jadi rentan terkena AIDS.

AIDS adalah suasana yang diakibatkan human immunodeficiency virus (HIV) menyerang proses kekebalan tubuh. Pada pecandu narkoba yang proses imunnya lemah, virus HIV dapat lebih gampang masuk tubuh tanpa perlawanan berarti.

Lebih bahayanya lagi, penyakit AIDS ini dapat baccarat online menular melalui jalinan seksual dan jarum suntik. Selain itu, ibu yang menderita AIDS juga berisiko menularkan penyakit ini ke anaknya.

3. Gagal Jantung

Penyalahgunaan narkoba juga dapat mengganggu kerja jantung.

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan The American Journal of Medicine, penyalahgunaan sabu, alkohol, dan opioid dapat menambah risiko gagal jantung.

Bahkan, peluang mengalami gagal jantung pada pada pecandu narkoba hampir sama dengan orang yang mengidap penyakit komorbid layaknya kelainan irama jantung, penyakit jantung iskemik, dan penyakit ginjal kronis.

4. Gangguan Liver

Narkotika layaknya ganja, sabu, dan kokain, dapat jadi racun bagi liver. Ini amat berbahaya, karena faedah utama liver adalah sebagai penawar racun di tubuh manusia.

Nah, ketiga jenis narkotika ini bisa mengganggu faedah hati, sehingga tidak dapat bekerja dengan baik. Tanpa terdapatnya liver sebagai penawar racun di tubuh, kita jadi lebih rentan pada berbagai infeksi.

Baca Juga: Inilah 7 Penyebab Haid Tidak Teratur

5. Gangguan pada Otak

Narkoba juga dapat menyebabkan bahaya pada otak, karena racun di dalamnya bisa menyerang sel-sel dalam otak.

Dalam suasana tertentu, setelah konsumsi narkotika terlarang, otak bisa mengalami hipoksia (kekurangan asupan oksigen) dan overdosis.

Lebih parahnya lagi, penyalahgunaan narkoba juga bisa menyebabkan otak mengalami dampak lebih serius, layaknya cedera traumatis, stroke, penyusutan, dan lain-lain.

6. Gangguan Sistem Pencernaan

Narkoba sintetis layaknya ekstasi dapat berbahaya untuk saluran pencernaan, karena dapat menyebabkan komplikasi pembuluh darah pada lambung.

Lebih berbahayanya lagi, kadang waktu gangguan pencernaan akibat penyalahgunaan narkoba sulit terdeteksi. Soalnya, gejalanya bisa sama dengan yang terjadi jikalau kita terkena gangguan lain, misal anemia, kolesistitis, porfiria akut, dan nefrolitiasis.

7. Gangguan Kognitif

Tidak harus sampai kena stroke, konsumsi narkoba juga bisa berpengaruh pada kemampuan berpikir atau faedah kognitif.

Akibatnya, sehari-hari kita dapat alami kesulitan sementara harus belajar, mengingat, berkonsentrasi, dan mengerti sesuatu. Bahkan, kita juga sulit mengendalikan stimulus atau stimulus dari dalam diri.

8. Depresi

Tidak hanya fisik, penyalahgunaan narkoba juga dapat menyerang mental seseorang.

Menurut studi, banyak orang dengan gangguan kesehatan mental yang sekaligus kecanduan narkoba. National Institute of Health Sciences mencatat, kira-kira sepertiga orang dengan depresi juga miliki kasus dengan alkohol dan obat-obatan terlarang.

Narkoba sebetulnya bukan penyebab gangguan kejiwaan satu-satunya. Tapi, reaksi otak setelah terpapar narkoba dapat berdampak buruk pada pola pikir dan mood.

Zat dalam narkoba dapat menyebabkan atau menambah intensitas rasa sepi, sedih, dan putus asa. Emosi layaknya ini banyak ditemukan pada pengidap depresi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *